Hai teman-teman, perkenalkan nama saya Yayan, saya orang Bali. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan pengalaman saya tepatnya dimulai 6 Oktober 1996 dimana saya pernah mengalami serangan fisik maupun mental dari mahluk gaib penghuni rumah saya yang dulu. Oke kita langsung saja masuk cerita.
Ketika saya berumur 6 tahun, saya sekeluarga sudah pindah rumah dari kawasan Pe***** ke kawasan U***g tepatnya berada di Denpasar Timur. Pada mulanya saya tidak menaruh curiga ataupun merasa aneh terhadap rumah baru yang akan saya tempati ini (mungkin hal ini dikarenakan saat itu di kala senja dan suasananya sangat sejuk, maklum disekitar rumah baru saya ini banyak tanaman-tanaman rindang).
Di saat minggu pertama, kedua dan ketiga keadaan berjalan normal di rumah baru saya ini, akan tetapi saat mau menginjak minggu keempat, keadaan sudah terasa asing. Dimana asing disini berarti seolah-olah saya seperti tidak mengenal rumah saya lagi. Keadaaan nyaman, sejuk seolah-olah hilang entah kemana dan keadaan tiba-tiba berubah menjadi mencekam. Hal ini terbukti dari berbagai peristiwa seperti berikut ini :
1. Saya mempunyai seorang adik laki-laki, sebut saja namanya Dedek yang berumur 3 tahun. Sebelumnya Dedek dikenal anak yang pemberani (dalam hal ini artinya tidak takut kemana-mana dan tidak takut sama gelap), tetapi setelah pindah ke rumah baru ini, entah kenapa Dedek tiba-tiba menjadi penakut, sering menyendiri dan berteriak histeris. Dia bilang kepada ortu dan saya bahwa dia sering melihat sesosok kakek-kakek di gerbang depan yang berambut putih panjang, berbaju putih dan bercaling dengan mata melotot tetapi ortu saya tidak percaya dan menganggap itu hanya imajinasi anak-anak saja.
2. Berlanjut dari peristiwa diatas. Dari anggapan ortu saya tentang imajinasi anak terutama si Dedek yang melihat sesosok kakek-kakek yang menyeramkan, semakin hari Dedek semakin takut. Tapi kali ini takutnya menurut saya sangat parah karena kemana-mana Dedek tidak bisa lepas dari ibu saya, minta ditemanin kemana-mana. Dia bilang sosok kakek-kakek bercaling itu terus mengikutinya kemanapun dia pergi.
3. Sering terdengar suara hentakan kaki, tembok yang dipukul-pukul, suara-suara aneh didalam rumah dan itupun tidak mengenal waktu siang atau malam. Menurut saya yang paling spoky saat malam hari sekitar diatas jam 12 selalu terdengar suara yang berat seperti ini "heeehh..heeehhh..heeehhh", dan itu selalu terdengar di kamar saya. Anehnya dikamar ortu saya tidak terdengar suara itu (kamar tidur di rumah saya yang baru ini hanya ada dua kamar).
4. Dulu pernah saya dan adik saya dalam istilah Balinya "dipeluasin" (artinya diterawang) oleh ortu di balian (orang pintar), katanya saya dan adik saya mempunyai six sense tetapi adik saya yang lebih peka dan berhubungan dengan masalah six sense ini. Saat umur saya 10 tahun dimana waktu itu saya lagi tidur siang, saat bangun saya melihat asap yang sangat transparan berwujud sesosok mahluk yang tinggi. Tapi setelah saya coba lihat dengan teliti, ternyata asap tersebut semakin lama semakin menghilang. Setelah melihat itu, saya pun menjadi sangat merinding.
5. Saat umur saya menginjak 17 tahun dan umur ini merupakan saat-saat saya benar-benar merasakan sekali kehadiran mahluk halus dimana waktu itu saat tidur di kamar di kala malam hari (adik saya menginap di rumah saudara), tiba-tiba bulu kuduk saya merinding dan tubuh tiba-tiba bergetar. Di pikiran saya terlintas dibelakang saya seperti ada kehadiran sesosok mahluk (waktu itu saya tidurnya kesamping kanan) dan saya merasakan aura mahluk ini keras sekali sehingga membuat tubuh saya berkeringat hebat sampai-sampai membuat baju basah, tubuh saya terasa kaku dan tentunya saya tidak berani menengok kebelakang. Cukup lama saya tersiksa dalam keadaan ini (sekitar 15 menit). Saat 15 menit berlalu, tiba-tiba tubuh saya sudah bisa digerakkan dan saya memberanikan nengok kebelakang dan ternyata mahluk itu sudah tidak ada lagi. Keesokan harinya, saya merasa rumah ini sangat mencekam yang mengakibatkan efek histeris pada saya (efek ini juga dirasakan adik saya) seperti saya sering melamun, tidak pernah tidur malam, sering berteriak tanpa sebab dan sering pingsan.
6. Sewaktu bapak saya tidur di ruang tamu (waktu itu tengah malam sekitar jam 12), bapak saya merasakan seperti ada yang memeluk sangat erat sekali sampai terasa sangat sesak. Saat bapak saya mengedipkan mata, dia melihat sesosok mahluk leak dengan mata melotot mengeluarkan darah, caling yang panjang dan rambut panjang sekaki berwarna putih sedang memeluk bapaku dengan kuku-kukunya yang panjang. Didalam hati bapaku, dia mengucapkan dewa tri murti (dewa Brahma, Wisnu, Siwa dalam agama hindu beserta mantram tri sandya) dan tiba-tiba mahluk itu mulai melepaskan bapak saya.
7. Dari salah satu efek yang saya rasakan yaitu tidak pernah tidur malam, mengakibatkan saya harus memilih menonton TV sampai pagi atau kalau sudah terasa ngantuk, ya saya tidur (tapi terbilang sangat jarang saya tidur). Pernah disaat saya menonton televisi, saya merasakan pundak saya sangat berat dan paha saya sangat sakit (waktu itu posisi saya lagi duduk di sofa menghadap TV). Saya menjadi heran, kenapa tiba-tiba saya mengalami kondisi seperti ini, apakah saya menderita rematik, pegal-pegal atau semacamnya. Saat itu kebetulan adik saya bangun karena ingin buang air kecil tetapi saat lewat didepan TV (kamar mandi saya dekat dengan ruang tamu) tiba-tiba adik saya (saat ini adik saya sudah berumur 14 tahun) pura-pura tidak melihat saya dan keesokan harinya saya bertanya kepada adik saya "Kemarin malam kok kamu pura-pura gak lihat aku?". Dengan gugup Dedek menjawab "Kemarin malam thu aku lihat kamu sama 2 mahluk besar dimana 1 mahluk yang kecil mirip leak duduk dipundakmu dan yang satu lagi seperti raksasa berbulu putih dan bertaring duduk dipahamu". Saya jadinya berpikir "Pantesan pundak sama paha terasa sakit banget, jadi karena itu toh".
8. Yang terakhir, kejadian saat saya tidur dengan ditemani lilin (waktu itu mati lampu). Saya tidur dari pukul 10 malam dan tiba-tiba udara disekitarku terasa panas sekali lalu seperti ada orang yang sedang menertawakan saya. Saat saya mengedipkan mata, saya melihat kobaran api yang cukup besar diatas kulkas (padahal waktu itu lilin ditaruh diatas piring dan saya taruh piring tersebut diatas kulkas, tapi kok bisa terbakar kulkasnya). Saya pun berteriak memanggil ortu untuk memberitahukan ada kebakaran diatas kulkas tapi anehnya tubuh saya terasa kaku seperti ada yang memegang dan membekap badan saya dan beruntungnya orang tua saya mendengar jeritan saya lalu segera api dapat dipadamkan. Setelah "dipeluasin" sama orang pintar, bahwa ada mahluk iseng yang masuk kekamar saya berwujud wanita berambut panjang sekaki (seperti rangda (istilah Bali)) yang bermain-main dengan api lilin yang waktu itu ditaruh diatas kulkas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar